HALTIM – Bupati Halmahera Timur, Drs. Ubait Yakub, menghadiri perayaan Natal Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur yang dipusatkan di Kecamatan Wasile Timur, tepatnya di Lapangan Sepak Bola Desa Dodaga, Sabtu (27/12/2025).

Kedatangan Bupati Haltim Ubait Yakub didampingi istri tercinta Hj. Siti Nur Ubaid, Wakil Bupati Anjas Taher, Sekretaris Daerah Ricky Chairul Richfat, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Rombongan Pemerintah Daerah disambut hangat oleh umat Kristiani yang berjejer di sepanjang jalan menuju lokasi kegiatan. Kehadiran pimpinan daerah ini sebagai bentuk dukungan dan komitmen pemerintah dalam menyukseskan perayaan Natal Pemda Halmahera Timur.

Dalam sambutannya, Bupati Ubait Yakub menegaskan bahwa kehadiran pemerintah daerah pada perayaan Natal merupakan wujud kepedulian dalam menjaga dan mempererat tali persaudaraan lintas agama di Halmahera Timur.

“Dalam kelahiran Yesus Kristus ini, mengapa pemerintah daerah harus hadir? Sudah barang tentu pemerintah daerah ingin agar masyarakat selalu mencintai dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya,” ujar Ubait.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama serta merawat silaturahmi, karena masyarakat Halmahera Timur adalah satu keluarga.

“Kita ingin merawat keharmonisan dan keberagaman yang menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai, tanpa memandang agama, suku, maupun etnis. Ketika kita hidup di tengah masyarakat, kita harus menjaga kenyamanan dan kedamaian. Inilah yang harus terus kita rawat dan tingkatkan demi kelancaran pembangunan Halmahera Timur,” jelasnya.

Menurut Ubaid, pembangunan daerah tidak semata-mata diukur dari besarnya anggaran yang dimiliki pemerintah, tetapi juga dari kekuatan persaudaraan dan keharmonisan sosial.

“Pembangunan jangan hanya diukur dari berapa banyak uang yang kita punya. Memang benar semua membutuhkan anggaran, tetapi ada pembangunan lain yang tidak kalah penting, yaitu membangun tali persaudaraan yang harmonis,” tegasnya.

Ubait juga mengenang proses pemekaran Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 1999. Saat itu, dua tokoh agama dan satu tokoh masyarakat dihadirkan di Jakarta untuk memberikan jaminan keamanan daerah yang akan dimekarkan.

“Ketika ditanya apakah Halmahera Timur aman untuk dimekarkan, para tokoh itu menjawab bahwa Haltim adalah basudara, satu saudara. Dari situlah Halmahera Timur akhirnya diberikan status sebagai daerah otonomi baru,” kenangnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Ubait juga mengajak masyarakat untuk aktif mengikuti program cek kesehatan gratis, khususnya bagi orang tua dan anak-anak. Ia menyoroti penyakit Tuberkulosis (TBC) yang saat ini menjadi salah satu penyakit mematikan kedua di dunia.

Menutup sambutannya, Ubait Yakub menyampaikan imbauan dari Kapolda Maluku Utara agar masyarakat tidak menyalakan petasan saat perayaan Tahun Baru demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama.