HALMAHERA SELATAN
– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara terus mengawal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Salah satu bentuk implementasinya adalah pelaksanaan asesmen lapangan terhadap sekolah yang mengajukan pendirian atau perubahan status kelembagaan.

Kali ini tim asesmen dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara melakukan SMA Al-Khairat di Desa Lemo-lemo, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan menjadi salah satu sekolah yang dinilai kelayakannya.

Asesmen lapangan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang SMA Disdikbud Malut, Adjwan Ade, S.Pd, bersama tim verifikator.

Tim melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap aspek legalitas, sarana dan prasarana, jumlah siswa, tenaga pendidik, serta dukungan masyarakat. “Kami tidak hanya menilai, tetapi juga memberikan pendampingan agar sekolah ini siap melayani kebutuhan pendidikan masyarakat secara sah dan berkelanjutan,” ujar Adjwan dalam sambutannya.

Ia juga mengapresiasi semangat para pengelola yayasan dan masyarakat yang terus mendorong kemajuan pendidikan, terutama di daerah terpencil. Asesmen ini disambut hangat oleh pengurus yayasan, kepala sekolah, komite, tokoh masyarakat, dan orang tua siswa yang hadir.

Menariknya, kegiatan ini juga dihadiri akademisi Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Tidore, Sidin Usman, SE., M.Ak., yang merupakan putra daerah Desa Lemo-lemo. Kehadiran Sidin menjadi simbol kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam mendukung legalitas dan mutu pendidikan di kawasan pelosok.

“Saya merasa bertanggung jawab untuk ikut mendorong lahirnya lembaga pendidikan yang sah dan berkualitas di daerah ini,” tegas Sidin penuh semangat.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Disdikbud Malut dalam menjalankan regulasi pendidikan secara profesional dan transparan. Diharapkan, SMA Al-Khairat segera memperoleh pengakuan resmi sebagai satuan pendidikan menengah, membuka akses pendidikan lebih luas bagi generasi muda Gane Barat dan sekitarnya.